Bahwasanya kita hanya mampu berpikir, melakukan dan berdoa. Itu saja, tak lebih.
Allah
tak akan menolong hambaNya, selama hambaNya itu hanya memenuhi
hari-harinya dengan berbagai pikiran dan khayalan tanpa ada satu pun
perbuatan untuk mewujudkannya. Melakukan sesuatu akan menjadi tak
sempurna jika tak ada rencana yang terpikirkan terlebih dahulu. Allah
pun akan melihat kesungguhan hambaNya untuk melakukan suatu usaha jika
hambaNya mengiringi usahanya tersebut dengan berdoa.
Jangan pernah
melelahkan diri dengan menengadahkan kepala kita untuk melihat puncak
terlalu lama, sedangkan jalan setapak tempat kita berdiri terasingkan
dari tapak kita.
Suatu saat saya berpikir untuk menjadi seorang
pengusaha dengan pengalaman yang nihil. Saya pun sempat lelah oleh
berbagai pikiran-pikiran tentang kesuksesan, padahal belum sekecil pun
saya melakukan usaha. Ketika saya lelah dan hampir menyerah, saya berdoa
dan di lubuk hati terdalam saya tetap memiliki keinginan untuk menjadi
pengusaha suatu hari nanti. Tanpa di sadari, saya mulai melakukan suatu
yang saya sukai yang ternyata memiliki nilai jual. Saya memiliki
keterampilan untuk membuat handmade, saya pun mampu menulis,
Meskipun belum seberapa atau jauh dari harapan, bukan hal yang besar
bagi saya. Saat saya mampu melakukan hal tersebut walaupun kecil itu
lebih berarti bagi saya daripada hanya memikirkannya terus menerus tanpa
kerja nyata. Yang terpenting adalah terus berusaha tanpa henti.
Sempat
tak menyangka dengan apa yang telah saya lakukan. Ternyata benar. Allah
selalu menolong hambaNya yang berusaha untuk merubah nasibnya sendiri.
Bahkan tanpa terpikirkan sebelumnya oleh kita.
Setiap kita
memiliki potensi yang luar biasa dari Allah. Meski seringnya kita tak
menyadari, terlebih mengacuhkannya. Setiap kita pula selalu memiliki
sejuta imajinasi dan karya tapi setiap kita tak selalu mengeluarkan
imajinasi dan karya kita tersebut. Karya yang membuat kehidupan menjadi
lebih berarti. Membuat kita lebih menghargai hidup dan berpikir, kita
masih memiliki manfaat untuk kita berikan kepada orang lain. Walaupun
hanya berupa semangat dan tekad.
Bahwa hal yang besar pasti
berasal dari sesuatu yang kecil. Jangan pernah malu melakukan sesuatu
meskipun belum terlihat hasilnya. Tetap yakin dan berusaha. Jangan
terpaku pada sebuah tujuan. Tetap jalani apa yang ada di depan mata,
melakukan hal terbaik yang bisa di lakukan. Tujuan cukup menjadi sebuah
acuan, lalu abaikan. Yang terpenting adalah sebuah proses. Bagaimana
kita melakukan sesuatu yang belum pernah di lakukan dan di pikirkan.
Lebih lelah dan tanpa kenyamanan. Nikmati saja semua itu. Bukankah semua
kesuksesan membutuhkan pengorbanan yang lebih di banding sesuatu yang
biasa. Dan kesuksesan bukan pula barometer yang tercermin dari sebuah
penghargaan dan applause dari orang-orang, tapi kepuasan diri ketika
melakukannya dan pemberian manfaat kepada orang lain. Berbagi dalam
sebuah kebahagiaan. Karena Allah. Karena ingin memaksimalkan potensi
yang di berikannya.
Dengan begitu, akan terminimalisir satu
karakter manusia yaitu mengeluh. Kita akan lebih banyak bersyukur dan
menemukan hal-hal baru yang lagi-lagi hanya membutuhkan ucapan syukur
tanpa keluhan. Lebih berpikir positif dan memandang hidup lebih luas.
Menerima segala kritikan dengan lapang dada.
Suatu keindahan
berusaha yang di niatkan karena Allah, bersyukur kepadaNya dengan
memaksimalkan potensi yang di miliki. Jangan pernah berpikir mengenai
kekurangan. Tapi munculkan berjuta kelebihan yang telah Allah titipkan.
Karena Allah tiada menciptakan makhlukNya kecuali dengan berbagai
manfaat dan sebagai khalifah di muka bumi.
Allahua’lam.
0 komentar:
Posting Komentar